Minggu, 11 Oktober 2015

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Psikologi Manajemen

I. Pengantar
A. Definisi Psikologi Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Jadi, psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Bagaimana kaitannya dengan psikologi?
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

B. Definisi Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Menurut Rosenzweig,organisasi dapat dipandang sebagai : (1) Sistem sosial,yaitu orang-orang dalam kelompok,(2) integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan (3) orang-orang yang berorientasi dan berpedoman pada tujuan bersama.Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja , mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.

II. Komunikasi

A. Definisi Komunikasi
     Komunikasi adalah alat yang utama untuk mempengaruhi perubahan perilaku. Kata komunikasi telah dipergunakan untuk mengartikan segala hal dari berpidato sampai berdagang. Kita dapat memisah-misahkan paling tidak empat dimensi yang bebas dari proses komunikasi : isi, kebisingan (suara), ciri-ciri jaringan dan arah.

B. Dimensi-dimensi komunikasi meliputi :
1. Isi
     Pertama, A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar-manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Misalnya, apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2. Kebisingan
Dalam konteks ini “bising” berarti hal-hal yang menggangu  pengiriman. Misalnya kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telefon yang menyebabkan B sulit untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A.  Kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, contohnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untu mendengar apa yang dikatakan oleh A. Bahasa dan suara kode mungkin menyebabkan kesukaran bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya. Bila terjadi bising, kemungkinan besar bekomunikasi secara berlebih-lebihan untuk mengulangi pesannya dengan harapan bahwa B dapat  mendengarnya dengan lebih baik pada saat yang keduakalinya atau untuk mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda.
3. Jaringan komunikasi
     Di samping dimensi-dimensi isi dan bising, dimensi yang ketiga adalah jaringan komunikasi. Biasanya kita berfikir bahwa percakapan antara A dan B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, tertama di dalam organisasi, ditengahi orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C dan D. Sebagaimana, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggota satu sama lain.
4. Arah komunikasi
     Satu dimensi lagi dari proses tersebut penting untuk diketahui, yaitu arah komunikasi – satu arah atau dua arah. Satu arah yaitu misalnya A berbicara kepada orang lain, yaitu B, tanpa balasan pembicaraan dari B ke A. Sedangkan dua arah yaitu, misalnya percakapan dari A kepada B dengan percakapan balasan dari B ke A. Komunikasi satu arah mempunyai beberapa keuntungan dalam kecepatannya yang melebihi komunikasi dua arah.

III. Mempengaruhi Perilaku
A.  Definisi Pengaruh
Menurut kamus besar bahasa Indonesia: ”pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Sedangkan definisi pengaruh menurut Stuart adalah: ”pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. (Cangara, 2002:163).

B.   Kunci-kunci perubahan perilaku
Apabila individu bermaksud untuk mempengaruhi individu lain sebaiknya ia menyadari bahwa ia sedang melaksanakan tugas emosional sebagai tugas intelektual; perubahan pada individu, organisasi, masyarakat, selalu meliputi komponen yang luas dari emosionalitas. Untuk mengubah perilaku, seseorang harus memliki motif atau tujuan. Harus jelas motif atau tujuanya. Bentuk paling umum dari ketidakjelasan motif untuk merubah seseorang bisa berasal dari : konflik kebutuhan-kebutuhan jangka pendek dan panjang. Selain itu, pihak yang diubah harus mempunyai kekuasaan untuk memutuskan apakah ia akan berubah atau tidak. Seorang yang akan mengubah perilaku dapat mempengaruhi keputusan tapi tidak dapat membuat keputusan.
Selama proses perubahan perilaku seringkali orang yang akan diubah menjadi bingung ,apakah itu benar atau salah. Pihak yang mengubah perilaku seringkali keliru menginterpretasikan sikap orang yang diubahnya. Melihat orang yang diubahnya bingung, dia berpikir usaha-usaha perubahan yang dilakukanya telah gagal. Perilaku yang pada masa lalu dianggap memadai, sekarang dianggap tidak memadai lagi, namun tidak ada alternatif yang langsung tersedia sehingga timbul konflik. Apabila jalan yang ditempuh oleh seseorang pada saat sekarang ini tampak tidak sebaik pada masa lalu karena telah mulai tampak jalan baru yang lebih baik, maka akan menemukan konflik, antara jalan lama yang aman dan jalan baru yang mengandung resiko. Untuk mengubah perilaku, kita juga harus melakukan “diagnosa” : pengumpulan informasi tentang orang yang akan dirubah, merupakan pedoman yang bermanfaat dalam melakukan perubahan.

C.   model-model dalam Mempengaruhi Perilaku Orang Lain dan Peranannya dalam Psikologi Manajemen
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
1.   Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2.   Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3.   Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

D. Wewenang dan peran wewenang dalam manajemen
     Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Jenis-jenis wewenang :
1.     Wewenang lini
     Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
2.     Wewenang staff
    Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.

Sumber :
Leavit, J. (1987). Psikologi Managemen, Alih Bahasa, Zarkasi, M. Jakarta :
 Penerbit Erlangga.
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya

1 komentar:

  1. King casino no deposit bonus codes 2021 - Vie Casino
    King casino no deposit bonus 메리트카지노 codes 2021 - Play King casino games with bonus codes and get free spins 카지노사이트 no vua nhà cái deposit King casino no deposit bonus codes 2021 - Vie Casino

    BalasHapus